Tiket pesawat, one way, sudah ditangan, saya siap berangkat ke Jerman. Saya memilih maskapai Malaysia Airlines karena mereka memberikan bagasi 35 kg bagi warna negara Indonesia. Akhir Juni 2003, saya tiba di Jerman, disambut oleh musim panas yang sangat panas. Itu tidak masalah bagi saya, karena Jakarta jauh lebih panas 
Itulah pertama kalinya saya menginjakan diri di negara orang. Penerbangan selama kurang lebih 16 jam cukup melelahkan bagi saya, tetapi tiba di Jerman menghapus kelelahan saya. Semuanya serba baru dan sangat menarik bagi saya. Bandara international Frankfurt merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Bandaranya sangat besar dan bersih. Saya tiba sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, tetapi saya tidak merasakan itu karena jam 6 pagi, di waktu summer, sama seperti jam 8 pagi di Jakarta, ditambah lagi lampu-lampu di dalam bandara yang terang-benderang.
Sekali lagi, bandara Frankfurt sangat besar. Entah karena saya nervous atau kecapean, hampir saya tersesat. Saya ikuti saja kemana orang-orang ramai berjalan. Setelah melewati pengecekan imigrasi, pengambilan bagasi, saya pun keluar dari pintu bandara. Saya tidak melihat batang hidung teman-teman yang janjinya ingin menjemput saya. Was-was juga karena saya tidak tahu bagaimana caranya dari Frankfurt ke Darmstadt. Ternyata teman-teman ngumpet dibalik kursi. Hahaha… saya selalu tertawa kalau ingat kejadian itu.
Continue reading →